Kalau reaksi lo setelah membaca judul di atas adalah:

Anjir ini Evan sexist banget sih. Gak banget dah”

Lebih baik lo keluar dari website ini sekarang juga. Tulisan ini bukan buat lo. Tulisan ini adalah buat orang yang ingin meningkatkan value dirinya, terutama dalam bidang percintaan.

Sementara itu, kalo lo ingin meningkatkan value diri dalam bidang percintaan, silakan baca tulisan ini sampai habis. Gua punya sesuatu buat lo. Tapi sebelumnya, izinkan gua berbagi cerita dulu tentang pengalaman percintaan gua.

P.S: Kalo lo gak mau baca intro pengalaman gua dan pengen langsung ke caranya, silakan langsung scroll ke bagian “Cara Ampuh Mendapatkan Wanita” di bawah.

Pengalaman Evan
Perjalanan percintaan gua sangatlah aneh. Terutama setelah gua belajar Psikologi dan mulai melakukan refleksi diri.

Jadi gini. setelah gua belajar Psikologi, gua banyak mempelajari teori tentang perkembangan manusia.

Dari sana, gua belajar tentang bagaimana manusia berkembang, bagaimana manusia mempersepsi dunianya, dan yang paling menarik adalah: Gua juga belajar tentang waktu yang ‘normal’ untuk pertama kali merasakan yang namanya ‘jatuh cinta’.

Hal yang menarik tuh gini. Banyak teori besar dalam Psikologi yang mengatakan bahwa kehidupan cinta akan dimulai ketika kita remaja (yang berarti akan dimulai di waktu SMP atau SMA).

Tapi, itu gak berlaku buat gua. Gua sampai sekarang sangat yakin bahwa gua udah merasakan yang namanya jatuh cinta sejak gua sekolah di TK.

Padahal, harusnya fasenya gak gitu. Menurut teori, harusnya gua sedang berada di fase latent. Alias harusnya gak mikirin sama sekali tentang wanita atau percintaan. Harusnya di zaman itu gua sibuk main kelereng dan kartu tajos. Tapi, ya itu yang terjadi.


Akhir ceritanya bisa lo tebak. Cinta gua kandas di zaman TK.

Gua gak pernah punya keberanian untuk mendekati orang yang gua suka sejak dulu. Dan ini berlanjut sampai gua SMP kelas 1.

Hal ini diperburuk dengan hal bodoh yang gua perbuat di SMP kelas 1. Ya, saat semester 1, gua melakukan banyak hal bodoh. Salah satu yang paling buruk adalah membuat hate page di Facebook terhadap guru Matematika yang gak gua suka.

Namanya Pak Dede. Gua bikin hate page yang namanya PDS. Singkatan dari "Pembenci Dede Sejati". Menariknya, hate page ini jadi viral.

Akhirnya, satu sekolah tahu tentang hate page ini. Dan yang lebih menarik lagi. Bahkan waktu itu gua sempat membuat ‘sistem kepengurusan’ untuk hate page ini. Gua mendeklarasikan diri sebagai Presiden” a.k.a Ketua Umum dari Komunitas PDS (Pembenci Dede Sejati).


Akhir ceritanya… konyol sih. Ada temen gua yang cepu ke guru. Entah siapa. Hingga akhirnya gua dipanggil ke BK.

Pemanggilan gua ke BK ini juga jadi hal yang viral. Dan semua orang akhirnya menjauhi gua. Wali kelas gua marahin gua. Temen kelas gua juga gak suportif. Semenjak kasus itu, gua menjadi 'lelucon' dan bully-an terbesar di sekolah.

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika ada seseorang dari kelas sebelah dateng ke gua dan bilang hal yang menurut gua jahat banget (btw, gua bahkan gak kenal sama dia, tapi gua tahu dia karena dia adalah cewek paling cantik di sekolahan).

Dia tiba-tiba dateng ke gua, dan bilang gini:

Oh kamu yang buat PDS, dasar autis!.

Itu menurut gua adalah hal terjahat yang pernah orang lakukan ke gua. Karena tanpa konteks apa pun, kenal juga nggak. Dia tiba-tiba bilang gua autis.

Dan meskipun gua juga sempat dibully oleh teman gua yang lain, tapi bully-an itu punya konteks, yaitu untuk menjadikan gua bercandaan.

Sementara yang cewek ini katakan. Ini bener-bener pure hate speech tanpa konteks dan tujuan yang jelas.

Dari sana, gua sempat mengalami mental breakdown. Kayaknya sih gua gak depresi (gua lupa sejujurnya). Tapi di suatu malam, gua sempat memikirkan untuk bunuh diri. Meskipun memang gak separah itu, karena gak sampe dilakuin dan cuman terlintas di malam itu doang.

Dan saat pikiran itu terlintas. Mungkin itu pertama kalinya gua nangis dalam waktu lama. Sepertinya sekitar satu atau dua jam gua nangis di tempat tidur gua.

Ya ini gua yang edit, wkwk. "There is always that one bitch that changes you".

Eventually
, kasusnya emang dilupain sih. Dan semua orang di sekolah gua pada akhirnya kembali seperti biasa.


Gua yang awalnya sakit hati setiap diejek pun pada akhirnya bisa bercanda tentang kasus itu dengan santai. Meskipun memang butuh waktu lama, mungkin sekitar beberapa bulan.

Sekarang? Gua bersyukur. Karena tanpa kata-kata itu, gua gak bakal jadi diri gua yang sekarang.

Kata-kata itu memang menghancurkan gua dulu. Selama beberapa waktu. Tapi kata-kata itu membuat gua memikirkan ulang banyak hal tentang hidup gua saat itu.

Menurut gua, kasus itu memiliki dampak positif terhadap gua, dan berpengaruh sampai sekarang.

Nah, karena gua sempat menjadi orang yang freak saat mendapat kasus itu. Dan sempat dijauhi oleh semua orang. Gua mulai membentuk kebiasan baru.

Kebiasaan apakah itu? Membaca.

Membaca membantu gua kabur sejenak dari realita. Membaca membuat gua rileks dan melupakan semua masalah gua yang ada di sekolah. Singkat cerita, membaca adalah cara gua untuk menghabiskan waktu.

Tapi… gua gak suka baca buku. Gua sukanya baca blog. Dari HP.

Yap, setiap pulang sekolah gua akan naik angkot. Setelah itu, gua pasti akan duduk di depan. Hal ini karena perjalanan angkot gua cukup panjang. Dan duduk di depan itu enak karena gua bisa membaca dari HP tanpa gangguan.

Setelah duduk, gua akan membuka HP gua dengan browser yang seadanya (inget gais, ini tahun 2007an. Waktu itu belum ada smartphone dan browser yang ringan + keren di HP kayak firefox atau chrome, apalagi buat anak SMP low-middle class kayak gua).

Setelah membuka HP dan browsernya yang 'butut'. Gua akan mencoba untuk search google dan mulai membaca. Terus, apa yang gua baca? Literally, semua hal.

Tapi, gua selalu inget bahan bacaan yang menjadi obsesi gua dulu. Sama seperti tema di tulisan ini: Gua dulu baca Hitman System.

Bacaan yang mungkin agak anomali buat orang seumuran gua. Who the fuck read pick up artists shit saat masih SMP, anjir?

Gua sih.

Tapi, karena baca itu. Gua menjadi orang yang beruntung. Karena gua, slowly but surely, berkembang terus sedikit demi sedikit menjadi lebih baik dalam hal percintaan.

Cuman butuh waktu 3-4 bulan bagi gua untuk mempraktikan hal yang gua baca ke perempuan yang ada di sekitar gua.

And… it was impressive. Bisa dibilang, gua cukup dekat dengan banyak perempuan di zaman SMP dulu. Tapi gua bukan tipe cowok yang deket dengan banyak cewek dan metrosexual gitu. Kagak anjir. Gua bukan cowok tukang gosip yang gaya ngomongnya kayak banci.

Nggak. Gak gitu, wkwk.

Anyway, seiring berjalannya waktu, gua pun (ini kalo kata orang-orang ya) mulai mendevelop kharisma yang gak orang lain punya. Dan ya,  I started to attract girls.

Dan gak cuma sedikit, jumlahnya... ya lumayan lah. Gua yang awalnya dianggap ‘autis’, akhirnya malah bisa jadi deket dengan sahabat si cewek yang bilang gua autis dulu.

Dan dia juga cantik. Cantik banget sih.

Hikmah yang bisa diambil dari cerita ini adalah bahwa kejadian goblok (seperti membuat hate page, lalu jadi viral, dan disebut autis), ternyata bisa jadi valuable ketika kita mencoba bangkit dan mempelajari hal yang gak pernah kita lakukan.

Dan cerita ini pun berlanjut hingga gua SMA akhir. Masa SMA adalah masa di mana gua udah tahu semua tips dan trik untuk mendekati perempuan. Bahkan, gua sempat merasa bahwa tips dan trik ini mulai terkesan superficial. Emang sih, berhasil. Tapi kayak: Gak real gitu.

Sejak saat itu, gua pun memutuskan untuk gak melakukan lagi trik-trik Pick up Artist ala Hitman System atau Pencinta Wanita (atau website dan produk apapun itu yang banyak tersedia di internet). Gua mulai mengembangkan style gua sendiri. Kharisma gua sendiri. Dan itu semua menjadi natural.

Dan kali ini, gua akan mengajarkan kepada lo semua, pelajaran utama yang gua dapet dari perjalanan gua sebagai seorang yang… yaaa bisa dibilang lumayan mulus lah kehidupan percintaannya.

Mungkin lo adalah cowok yang gak pede ngedeketin cewek. Atau mungkin lo cowok yang selalu ngedeketin cewek, tapi selalu ditolak. Atau lo adalah cowok yang selalu di-friend-zone-in.

Atau… lo adalah cewek yang kebetulan baca blog gua dan kepo sama isi blog ini.

Well, siapapun elo. Pelajaran di tulisan gua ini akan sangat berharga. Silakan baca tulisan ini sampe abis.

Cara ampuh mendapatkan wanita
Gini, ada pola yang unik dan menarik yang membuat gua menarik banyak wanita ke gua secara natural.

Menariknya, pola ini tuh aneh. Kayak, gak rasional gitu sih pas pertama kali lo denger. Tapi, gini polanya:

Semakin gua mencoba mendekati wanita, semakin gua gagal.

Ya, mayoritas wanita yang mendekati gua duluan dan mengatakan perasaannya ke gua biasanya bukanlah wanita yang gua kejar. In fact, bahkan dulu gua gak pernah nyangka cewek-cewek ini bakal suka sama gua.

Kayak, aneh banget anjir. Di satu sisi, gua bener-bener gak pernah mempedulikan cewek-cewek ini. Tapi di sisi lain, justru malah mereka yang ngedeketin gua, bahkan menyatakan perasaannya ke gua.

Sementara cewek yang lain. Yang justru gua deketin. Rata-rata malah jual mahal. Sok-sokan cuek. Yang pada akhirnya malah bikin gua jadi males.

Semua itu awalnya gak make sense, sampe akhirnya gua dapet kesempatan untuk belajar tentang 'cinta' di perkuliahan (yep, kalo lo kuliah Psikologi, lo sedikit-banyak akan belajar tentang ‘cinta’ lewat pendekatan yang saintifik).

Ternyata, justru ini sangat make sense. Bahkan berdasarkan teori non-Psikologi murni, seperti behavioral economics dan marketing. Prinsip “semakin-lo-mendekati-semakin-lo-gagal” ini sangat amat rasional.

We always want what we can’t have.

Ketika lo gak berusaha untuk mencoba mendekati wanita. Efeknya adalah gini: lo membuat diri lo gak available. Lo membuat diri lo gak mudah untuk dimiliki. Dan menariknya. Justru inilah yang akan meningkatkan ‘harga’ lo di mata perempuan.

Lo jadi scarce. Dengan kata lain, lo jadi langka. Dan ingat teori ekonomi. Seperti barang pada umumnya: Semakin langka suatu barang, semakin mahal harga barang tersebut. Semakin menarik juga lo terlihat oleh orang lain.

Selain itu, ketika lo gak berusaha. Ada juga efek lain yang akan meningkatkan kualitas lo di mata perempuan.

Gini, ketika kita berusaha keras untuk ‘mendapatkan’ seorang perempuan. Kita akan mencoba sangat keras untuk ‘menang’.

Sayangnya, gak jarang usaha dan perasaan ingin ‘memenangkan pertandingan’ ini malah bikin kita jadi grogi. Kita jadi grogi, needy, dan banyak mikir.

Kalo dia ngejawab sms kayak ‘x’, artinya apa ya? Kalo dia mainin rambutnya di depan gua, artinya apa ya?” dan banyak pertanyaan-pertanyaan kecil (dan konyol) lainnya yang seharusnya gak kita pikirkan sama sekali.

Ini nih masalah kita semua ketika mencoba untuk mendapatkan wanita yang kita mau. Kita malah jadi trying too hard untuk mendapatkannya. Kita mencoba terlalu keras untuk “memenangkan” pertandingannya. Padahal, justru usaha kita itu malah bikin illfeel wanita yang kita mau.

Tentu ceritanya akan berbeda ketika lo melakukan hal sebaliknya.

Ketika lo gak berusaha untuk ‘memenangkan’ perempuan. Pada akhirnya lo juga gak akan punya something to lose for. Toh lo gak berusaha untuk menang kan? Jadi kalo pun kalah ya peduli amat. Ya kan?

Implikasi dari hal ini menurut gua sangatlah besar. Ketika gak trying too hard. Pada akhirnya lo akan gak takut ditolak. Lo juga gak perlu untuk jadi fake. Lo pun jadinya gak insecure. Jadinya, lo pede-pede aja. Apapun yang terjadi nanti.

Ide ini emang menarik. Karena ini berkebalikan dengan apa yang diajarkan oleh film-film, sinetron, dan saran dari semua temen lo selama ini.

Mungkin ketika lo konsultasi ke orang-orang yang lo percaya. Mereka akan bilang: “Usaha terus aja. Baik-baikin terus. Beliin dia makanan. Ajak jalan. Kasih hadiah. Dan sebagainya

Sayangnya, usaha ini gak akan berhasil ketika dia gak tertarik sama lo. Yang ada malah jadi illfeel. Apalagi kalo lo gak ganteng, gak punya social status, dan kepribadian lo gak menarik. Udah deh, susah.

Yap, menariknya adalah justru ketika kita gak mencoba untuk ‘menang’. Kita malah punya chance lebih tinggi untuk ‘menang’.

Makanya. Next time lo ngedeketin cewek. Jangan berusaha untuk ngedeketin cewek.

Buang semua tips dan trik yang lo dapetin dari website-website pick up artist. Buang semua saran temen-temen lo.

Dan stop jadikan perempuan layaknya piala yang bisa lo menangkan dan sombongkan ke orang-orang. Stop menjadikan wanita sebagai sebuah komoditas. Damn, man. Menyedihkan banget hidup lo kalo kayak gitu.

Gini. Gua kasih tahu rahasianya.

Setiap lo ketemu cewek. Mau itu yang cantik, keren, dan pinter. Atau yang gak cantik-cantik amat. Siapapun dan bagaimanapun cewek itu.

Coba lo ajak ngobrol. Coba lo deketin. Tapi jangan punya tujuan untuk jadiin dia pacar.

Deketin aja untuk jadiin dia temen. Ngobrol lah tentang berbagai macam topik. Tanya tentang mimpi-mimpinya. Tanya tentang hidupnya. Ceritakan juga tentang hidup lo. Ngobrol aja, santai.

Dan kalo ditolak dan obrolannya garing? Gak usah terlalu dipedulikan.

Karena ketika itu terjadi. Cuman ada 3 kemungkinan. 1) Entah emang ceweknya yang gak cocok ngobrol sama lo karena emang lo sama dia kepribadiannya gak match 2) Ceweknya emang lagi ada masalah tertentu yang membuat ngobrol dengan dia jadi kurang asik. 3) atau skill ngobrol lo yang belum terasah dengan baik.

Either way, you have nothing to lose. Justru lo akan semakin berkembang seiring dengan penolakan yang terjadi.

Terus coba kayak gini ke semua cewek yang lo temui. Ajak ngobrol dan deketin. Tapi bukan buat dijadiin pacar. Buat dijadiin temen cerita aja. Dan lihat hasilnya.

Satu atau dua cewek cantik dari keseluruhan cewek yang lo ajak ngobrol, kemungkinan akan match dengan lo. Lo akan punya great experience dengan mereka. Dan mungkin, lo akan suka juga dengan mereka.

Kenapa bisa begitu?

Gini, berbeda dengan cowok biasanya. Yang punya intensi tertentu. Yang akan memberikan ‘segalanya’ buat si cewek. Lo adalah cowok yang aneh.

Lo adalah sebuah anomali. Ketika biasanya si cewek cantik ini dipeduliin, di-chat terus, dan dideketin. Lo justru malah bertingkah sebaliknya.

Lo gak peduli dengan fakta bahwa dia suka atau nggak suka sama lo. Ini aneh. Dan ini justru akan bikin dia heran dan penasaran.

Dan dari sana, lo akan menjadi cowok yang menarik. Karena ada kharisma tersendiri dari cowok yang independen dan gak needy. Itu menunjukkan bahwa lo punya power atas diri lo sendiri. Itu menunjukkan bahwa lo secure. Dan ini menjadikan lo lebih menarik.

Karena lo bisa membuat diri lo bahagia tanpa butuh si cewek itu. Dan sebetulnya ini juga merupakan rules dalam banyak hal yang ada dalam hidup.

Rules-nya simpel, kayak gini: Sebelum lo membahagiakan orang lain. Lo harus bahagia dengna diri lo sendiri.

Kalo di pesawat, sebelum lo menyelamatkan orang lain dan ngasih oksigen ke orang. Lo harus memberikan oksigen dulu ke diri lo sendiri.

Di sinilah lo punya power. Selalu pasang mindset bahwa lo gak butuh orang lain untuk bahagia. Yang punya kontrol atas kebahagiaan lo adalah diri lo sendiri.

Lo harus secure dulu dengan diri lo, baru lo bisa ke tahap relationship. Ini penting karena dalam sebuah hubungan, ya lo perlu share security dan kebahagiaan lo ke pasangan lo.


Teori guru besar Psikologi, Abraham Maslow pun menyatakan demikian: Kalo needs lo yang kedua (safety dan security) gak terpenuhi, ya lo akan susah untuk naik ke needs yang ketiga.


First, you have to be emotionally secure and safe sebelum lo naek ke tahap selanjutnya. Makanya, mungkin lo pernah denger istilah ini: Pacaran gak akan bikin lo bahagia. Selama lo belum bahagia dengan diri lo sendiri.

Kesalahan utama cowok ketika sedang mendekati wanita adalah terlalu serius. Akhirnya jadi takut untuk menyinggung si cewek. Takut untuk bercanda. Takut salah. Takut untuk 'menantang' lawan bicaranya.

Padahal, dengan terlalu serius dan terlalu berharap. Ya lo akan menjadi membosankan. Malah jadi garing.

Ini juga adalah salah satu alasan kenapa sampe sekarang, banyak banget wanita yang suka pria brengsek.

Padahal, pria brengsek gak pernah peduli dengan mereka. Tapi ironisnya, justru ketidakpedulian ini membuat pria berengsek lebih menarik daripada pria yang lainnya. Ketidakpedulian ini membuat si pria jadi percaya diri. Membuat si pria ini jadi gak boring.

"Terus gimana kunci utama untuk mendapatkan wanita?"

Lo gak perlu jadi brengsek. Gak perlu sok-sokan jadi bad boy. Gak perlu juga sok-sokan untuk gak peduli.

Caranya adalah: Tingkatkan kualitas diri lo.

Mulai berkarya di bidang yang lo suka. Mulai bikin achievement. Belajar gimana caranya public speaking. Belajar cara kenalan sama orang baru. Belajar berteman dengan wanita.

Dan semua itu, harus lo lakukan tanpa intensi untuk mendekati wanita. Jangan ada maunya doang. Anggap semua hal yang lo lakukan ini adalah langkah pembelajaran.

Ngobrollah dengan wanita tanpa intensi untuk mendekatinya, apalagi intensi untuk nge-fuck wanita tersebut. Buang pikiran kotor lo.

Intensi dan keinginan-keinginan kayak gitu menandakan bahwa lo needy. Bahwa lo insecure dengan diri lo. Itu menandakan bahwa lo butuh wanita itu supaya lo bisa bahagia. Jangan! Jangan jadi needy.

Lo harus bisa bahagia dan merasa cukup dengan diri lo sendiri.

Caranya? Lakukanlah hal yang menarik. Contohnya banyak.

Jalan-jalan lah ke pulau terpencil (contohnya Sumbawa). Liburan. Ambil foto yang banyak. Ngeband dan main gitar lah di pentas seni. Juarai lomba. Pelajari hal baru. Join komunitas baru. Berkarya. Tulis blog. Berteman dan mainlah ke tempat-tempat baru. Dan banyak lagi.

Dan rahasianya adalah: Lakukan semua itu karena emang lo suka. Coba update semua yang lo lakukan di media sosial lo. Sambil terus mengobrol dengan wanita dan orang baru setiap minggunya.

Tanpa sadar, lama kelamaan lo akan menarik sejumlah wanita yang mungkin gak pernah lo sangka. Lo akan jadi pria yang… “menarik”.

Dan lo akan jadi menarik karena emang lo menarik. Bukan karena “kata-kata” rayuan yang lo pelajari di internet. Atau karena "cara rahasia" yang lo pelajari di internet. Bukan juga dengan menjadi fake. Tapi karena lo emang berkualitas.

Ketika udah di level ini. Bahkan lo gak perlu lagi mencoba untuk mendekati wanita. Wanita lah yang akan mendekati lo.

Well, kalo lo mau jadi fuckboy juga bisa sih. Belajar aja cara flirting di internet dan cara untuk nge-fuck saat ketemu wanita di club.

Tapi menurut gua. Untuk pria seperti lo sih udah nggak level mainan yang begituan.

Fuckboy-fuckboy-an itu mainan bocah yang baru ngerti permainan romansa. Kalo gua, gua lebih memilih untuk menghabiskan waktu gua untuk hal yang lebih penting. Membangun perusahaan gua, kerja, belajar, serta banyak lagi hal penting lainnya.

Dan sebenernya, alasan kenapa gua menulis ini adalah karena: gua juga pengen lo kayak gitu.

Kalo awalnya lo ngeklik artikel ini dari google karena awalnya lo pengen ngedeketin cewek. Please banget. Sekarang buang semua intensi itu. Itu terlalu rendah buat lo. Lo bisa jadi the next Elon Musk. The next Steve Jobs. Dan the next (taro orang hebat lagi di sini).

Belajarlah caranya ngobrol. Belajarlah caranya public speaking. Belajarlah cara jadi orang keren. Dan pelajarilah semua itu karena memang lo suka belajar untuk itu dan pengen mengembangkan diri lo menjadi lebih baik.

Jangan belajar karena lo pengen mendekati atau mendapatkan wanita. Belajarlah meningkatkan kualitas diri lo karena emang lo suka prosesnya.

Kalo udah kayak gini. Kalo udah menyukai proses perkembangan diri lo dan menyukai semua pelajaran yang lo pelajari. Lo akan memiliki skill baru yang menurut gua sangat amat penting dalam kesuksesan hidup lo.

Ya, lo akan menjadi life-long learner. Orang yang terus-menerus belajar, seumur hidupnya. Dan inilah yang harus lo lakukan. Karena ini juga yang nabi Muhammad katakan.

Kejarlah ilmu sampai ke negeri cina, bukan kerja wanita sampai ke negeri cina.


Jadi… lain kali mendingan lo gak usah ngesearch keyword kayak gini lagi di search engine lo. Instead of nyari “cara mendapatkan wanita”, carilah keyword lain.

Karena salah besar kalo tujuan lo belajar adalah untuk mendapatkan wanita. Instead, carilah keyword belajar untuk skill-skill di bawah ini. Nih, gua kasih tahu:
1. Public speaking (lo harus pede berbicara di depan umum, ini skill basic yang harus lo kuasai untuk membantu lo sukses di bidang apapun).
2. Negosiasi (lo harus pinter ngobrol).
3. Manner (pelajari cara kenalan sama orang yang levelnya lebih tinggi dari lo, sopan santun, dsb.).
4. Fashion (pelajari basic-basic-nya, biar lo bisa terlihat keren, seenggaknya gak malu-maluin, karena semua orang judge by it’s cover)
5. Terakhir, baru belajar gimana caranya flirting.  

Itu adalah soft-skill yang harus lo kuasai. Semuanya adalah soft-skill yang penting untuk menunjang kesuksesan lo.

Belajarnya dari mana?
Sementara ini, yang bisa lo lakukan adalah belajar dari banyak sumber. Udah banyak kok. Di youtube, website, buku. Lo gak akan kehabisan resource belajar di zaman industri 4.0 ini.

Tapi memang di Indonesia sendiri, setahu gua belom ada tempat khusus yang menyediakan pembelajaran tentang hal-hal yang gua bilang di atas secara komprehensif.

Sedikit intermezzo, sebetulnya inilah alasan kenapa gua mau bikin sebuah proyek yang bernama Satu Persen. Satu Persen ini punya misi untuk mengajari hal-hal penting yang sampai saat ini masih belum dipelajari di sekolah konvensional.

Tapi, sejak menulis artikel ini. Website dan konten berbayarnya emang belom siap. Satu Persen lagi dalam tahap pengembangan di Channel Youtube-nya.

Nah, kalo lo tertarik untuk ikut online training dari Satu Persen secepatnya ketika udah ready. Lo bisa daftar email list-nya di link ini: bit.ly/daftarmembersatupersen. Nanti kalo website dan materinya udah available, gua akan menginfokan ke elo via email.

Oh iya, karena link email list tersebut khusus untuk Satu Persen. Jadinya email list-nya beda ya dengan mailing list pribadi gua (website ini).

Kalo di email list website ini, gua akan mengirimkan update-an konten yang ada di website ini. Sementara kalo di Satu Persen, bahasannya lebih fokus ke konten Satu Persen doang (lo bisa cek contoh konten Satu Persen di Youtube-nya).

Kalo lo mau daftar ke mailing list website gua yang ini (ifandikhainurrahim.com), lo bisa daftar di link berikut: https://www.ifandikhainurrahim.com/p/daftar-jadi-member-ifandikhainurrahimcom.html.

Well, begitulah postingan kali ini. Thank you so much!


Salam hangat,

Ifandi Khainur Rahim

Btw, sedikit catatan untuk tulisan ini. Tulisan ini sebetulnya hanya sebagian kecil dari prinsip-prinsip yang gua ketahui tentang dating dan relationship. Tapi secara umum, kalo gua rangkum dari tulisan ini, yang harus lo lakukan dan fokuskan adalah prinsip ini. : Alih-alih fokus pada cara untuk mendapatkan pasangan. Yang harus lo fokuskan terlebih dahulu adalah fokus terhadap diri lo sendiri. Selalu tingkatkan kualitas diri lo. Bahagia dan secure-lah dengan diri lo sendiri. Baru setelah itu, lo bisa membagikan kebahagiaan lo ke orang lain.

Yap. Begitulah. Menulis ini sebetulnya merupakan hal yang cukup membuat gua anxious. Karena isu ini tabu dan jarang dibahas. Apalagi postingan ini akan dibaca oleh semua orang. Well, gua cuman mau mengucapkan terima kasih karena telah membaca postingan ini. Kalo ada hal yang mau lo tanyakan, atau kalo lo ada kritik dan saran yang mau lo sampaikan, lo bisa kontak gua via email ini: evan.khainur@gmail.com. Sekali lagi, terima kasih.

Pertanyaan dari pembaca:

Penanya: NE

"Hai Ka Evan, perkenalkan namaku NE. Aku mau nanya tentang blog kaka yang judulnya "Cara Mendapatkan Wanita(untuk pria yang bingung)". Itu konteksnya kan cara dapetin wanita(untuk pria). Apakah pola dan prinsip yg kaka kasih tau berlaku juga untuk konteks mendapatkan pria(untuk wanita)?

Aku penasaran aja gimana kalau ada seorang wanita dan seorang pria yg nerapin pola dan prinsip yg sama kayak gitu, kira-kira gimana hasilnya kalau salah satu dari mereka yang tertarik, dan kalau mereka berdua saling tertarik. Menurut kaka hasilnya bagaimana?

Terus, kalo dari blog kaka sih, para wanita yg justru tertarik dengan sendirinya. Kalau ini pola dan prinsip sepihak(bagi cowok aja), menurutku ga adil. Lalu, kalau seorang wanita yg berusaha keras untuk mendapatkan seorang pria, menurut kaka pria itu bakal illfeel juga (seperti respon wanita) atau bagaimana ya?"

Jawaban:

Untuk NE
1. "Tulisannya membahas prinsip untuk pria, apakah prinsipnya berlaku sama untuk wanita?"

Btw disclaimer dulu. Tulisan ini sebetulnya ditulis berdasarkan pengalamanku dan juga pengetahuan ilmiah yang terbatas, jadi pasti ada sesuatu yang miss gitu. Perspektif ilmiahnya gak banyak dibahas. Mainly, yang dibahas adalah pengalaman dan hal praktisnya aja.

Kalau berdasarkan pengalaman dan bahan bacaanku. Seharusnya prinsipnya bisa sama. Baik pria maupun wanita.

Tapi perlu kita ketahui bahwa pria dan wanita itu berbeda secara biologis. Jadi ada hal yang membuat pria tertarik, tapi mungkin bagi wanita nggak. Begitu pun sebaliknya. 

Contohnya: Emang sih semua orang ngejudge penampilan dulu. Tapi berdasarkan riset dan penalaran ilmiah, faktanya cewek tuh gak terlalu ngeliat penampilan dan attractiveness dibandingkan laki-laki. Jadi, dari sana bisa diambil kesimpulan bahwa wanita harus lebih memperhatikan penampilan kalau ingin mendapatkan pria.

Saranku: Coba cari sumber lain yang kredibel yang juga membahas tentang ini. Sumber yang kredibel biasanya menggunakan riset dan penalaran ilmiah dalam artikelnya. Contohnya seperti Psychology Today.

Tulisanku sendiri, gak banyak menggunakan pendekatan ilmiah. Harusnya, ketika kamu baca sumber lain. Bisa menambah alat kamu untuk mengetahui prinsip-prinsip yang terjadi dalam dunia romansa. Hehe. Begitu.

2. "Kalau wanita trying too hard, apakah cowok juga jadi illfeel?"

Jawabannya... tergantungMostly, harusnya iya. Ini juga termasuk hal yang gak dibahas dalam tulisan. 

Gini, kalo cowok berkualitas (misal, nilainya 9 dari 10) ngedeketin cewek yang gak seberkualitas cowok itu (misal, nilainya 5 dari 10). Ibaratnya kayak Justin Bieber ngedeketin cewek biasa-biasa lah gitu. 

Kalo skenarionya kayak gitu, enak di ceweknya dong? Meskipun si Justin Bieber trying too hard, karena dia berkualitas, tentu si ceweknya kemungkinan besar gak bakal illfeel. Malah jadi seneng dong harusnya?

Ya, prinsipnya gini: Yang menentukan illfeel nggaknya orang yang lo deketin, adalah kualitas lo dan kualitas dia. Kalo kualitas lo udah rendah dan lo trying too hard, ya orang yang lo deketin bakal illfeel. 

Berbeda kalo kualitas lo udah tinggi. Bahkan lo gak perlu ngedeketin orang. Orang-orang lah yang akan mengejar lo dengan sendirinya.

Karena... we want what we can't have. Secara gak sadar, kita selalu mau orang yang lebih berkualitas dari kita. Dengan kata lain, orang yang punya nilai kualitas lebih tinggi daripada kita.

Menurut gua, ini berlaku ke semua gender dan sex. Kita akan lebih mudah illfeel ketika dikejar orang yang gak berkualitas, dibandingkan dengan yang berkualitas.

Untuk prinsip ini, lo bisa baca tulisan gua yang lain di link berikut: https://www.kompasiana.com/ifandievan/5853a37c41afbd2a19d691d3/cinta-datang-ketika-kamu-berhenti-mencari