Setiap hari, saya selalu berkata kepada diri saya sendiri
agar tetap sadar. Supaya tidak tersesat. Tersesat dalam belenggu, tugas, dan
hal yang seakan-akan penting, padahal tidak. Seburuk-buruknya manusia adalah
manusia yang tersesat. Terjebak dalam dogma yang mengikat, sampai akhirnya
hilanglah identitasnya sebagai manusia.
Pernah saya tersesat, dalam tugas-tugas yang tidak
penting. Rasanya hidup sangat berat sekali. Lupa akan tujuan. Ah, bukan lupa,
malah tidak pernah tahu akan tujuan yang sebetulnya penting. Terbebani jiwa dan
raga.
Cara agar tidak tersesat adalah dengan mengetahui tujuan
besar kehidupan. Dengan tetap sadar, sehingga dapat kebal terhadap perubahan
dan dogma. Tahu mana yang penting dan tidak penting. Mengerti esensi dari setiap
hal yang dikerjakan, ketika itulah kita sadar dan maju ke jalan yang tepat.
Lalu, apakah kau sedang tersesat sekarang? Coba tanyakan
beberapa pertanyaan ini terhadap diri kamu sendiri:
1.
Apakah sekarang saya sedang sadar? Atau sedang berkutat dengan kesibukan yang
sepertinya tak ada hentinya?
Sebetulnya hal yang saya lakukan minggu lalu, kemarin,
dan hari ini, apakah penting? Mengarah kepada apa sih semua hal yang saya
lakukan ini? Apakah karena suruhan atau permintaan orang? Apakah karena semua
orang melakukannya seperti itu?–sehingga saya ikut ikutan? Sadarkah saya? Di
manakah saya sekarang ini?
2.
Apa tujuan saya hidup?
Lalu sebetulnya apa tujuan saya hidup di dunia ini? Haruskah
saya meneruskan apa yang sedang saya lakukan sekarang?
3.
Jika esok hari saya mati, apakah saya sudah siap? Apakah saya berada dalam
kehidupan yang saya inginkan sekarang?
Sudah siapkah saya? Apakah saya sedang berada di jalan
yang tepat?
Sedang tersesatkah saya?