[Tulisan ini saya sajikan spesial untuk
sahabat saya yang sedang mengalami patah hati karena gebetannya malah jadian
dengan orang lain. Semoga maneh baca,
bro.]
Malam itu, sahabat
saya (sebut saja) Denu, bercerita kepada saya dan teman-teman terkait wanita
idamannya. Denu saat itu sedang berbunga-bunga sekaligus khawatir, ya, namanya
juga orang jatuh cinta. Obrolan malam itu cukup serius. Ditambah lagi dengan
suasana jalanan malam di kota Bandung yang ”mistis”, tentu saja malam itu
menjadi malam yang dramatis bagi kami ketika mendengar cerita tentang wanita
idamannya.
Denu berbunga-bunga,
karena dia pikir dia telah menemukan wanita idamannya yang selama ini ia cari.
Semuanya tidak pernah terasa begitu pas di hatinya. Ia kenal dengan wanita
tersebut karena mendapat kontak wanita tersebut dari teman satu kampusnya.
Parasnya cantik dan kelakuannya baik, serta berbeda dengan mantan-mantannya.
Alhasil, virus ngarep pun menimpa Denu.
Ia merasa bahwa si
wanita ini sangat perhatian dengannya. Alasannya adalah karena chatnya selalu
direspon dengan cepat akhir-akhir ini. Meskipun belum bertemu dengan wanita
tersebut, Denu merasa sangat nyaman ketika chat-nya
dibalas oleh wanita ini. Bahkan Denu sempat membayangkan bahwa dia akan pacaran
dengan wanita tersebut. Sehingga di waktu dekat, Denu berencana untuk mengajak
jalan wanita ini. Toh mau menunggu apa lagi, karena memang sudah suka sama suka
dan sering ngobrol di chat. Denu pun cerita kepada saya dan teman-teman bahwa
ia akan memperjuangkan wanita ini apapun yang terjadi.
Lalu, akhirnya saya
bertanya kepada Denu, jika ternyata ajakannya ditolak, apa yang akan dia
lakukan? Dan jawaban dia adalah
“Gua bakal berusaha terus, sampai dia mau nerima gua”
Begitulah sedikit
cerita dari sahabat saya. Apakah ada yang bisa menemukan apa fallacy (kesalahan berpikir) yang dilakukan oleh sahabat saya?
Okey, berikut saya
jabarkan apa fallacy yang seharusnya
tidak dilakukan oleh sahabat saya:
1. Terlalu ngarep padahal belum pernah bertemu
2. Chat selalu direspon = Perhatian
3. Akan terus berusaha, meskipun ditolak
Ada beberapa hal
yang patut menjadi catatan di sini terkait mengapa hal-hal tersebut saya anggap
fallacy.
1. Terlalu ngarep, padahal belum pernah ketemu
Menurut saya, cinta
itu adalah sebuah investasi. Cinta tumbuh seiring dengan bertambahnya investasi
yang kita berikan. Jika tidak ada investasi yang dilakukan, maka cinta tidak
akan tumbuh, bahkan bisa saja pudar dan menghilang. Dalam hal ini, Denu sudah
melakukan banyak investasi tanpa hasil yang jelas. Memikirkan wanita ini
setiap saat, menunggu balasan chatnya, dan sebagainya.
Nah, kenapa mikir
doang dan nunggu balesan termasuk sebuah investasi? Sebab itu termasuk
investasi waktu dan pikiran. Semakin kita memikirkannya, cinta akan semakin
tumbuh, namun pertanyaannya, apakah dia juga memikirkan kita? Well, bisa iya, bisa tidak. Apalagi jika
kita belum bertemu dengan orang tersebut, seberapa besarkah kemungkinan mereka
memikirkan kita juga? Bisa saja dia sedang chat dengan lawan jenis yang lain
yang lebih menarik dari kita.
Berbicara tentang
investasi. Ada sedikit analogi tentang “cinta = investasi”, bisa juga seperti
ini. Misal anda punya dua buah motor di rumah anda. Untuk motor yang pertama,
setiap hari anda rawat dan cuci motor tersebut, membawanya ke mana-mana, dan
memamerkannya ke teman-teman anda. Sedangkan untuk motor kedua, anda tidak
begitu merawat dan memakainya sesering motor pertama. Nah, saya yakin, pasti
sakit hati jika motor yang pertama rusak akan lebih parah daripada jika motor
kedua anda yang rusak. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Jelas investasi. Semakin
anda melakukan investasi kepada suatu objek, barang, atau seseorang, semakin
anda akan terikat dengan objek tersebut dan semakin anda cinta dengan objek
tersebut.
“It is the time you had wasted for your rose that makes your rose so important” - Anonymous
2. Chat selalu direspon = Perhatian
Ini sebetulnya
salah satu kesalahan umum yang sering kali dialami oleh kaum muda galau. Selalu
ingatlah bahwa chat yang direspon bukan berarti dia perhatian dengan anda. Bisa
saja orang tersebut merespon karena merasa tidak enak jika chat dari anda tidak
direspon. Bisa jadi hanya sebatas itu.
Sahabat saya juga
sempat salah persepsi. Ia menceritakan kepada saya betapa perhatiannya wanita
idamannya ketika wanita tersebut tidak mau diantar-jemput saat sahabat saya menawarkannya,
tidak mau diberi hadiah, dll. Sudah sangat jelas bahwa itu bukanlah perhatian, itu hanyalah
sebatas kesopanan. Perhatian itu
jika dia memberi hadiah, mengucapkan selamat pagi kepada anda setiap hari,
menanyakan kabar anda, dan sebagainya. Ingat, jangan salah persepsi antara “perhatian” dan “kesopanan”.
3. Berusaha terus mendekati, meskipun ditolak
Ini sebetulnya agak
konyol, melihat bahwa ada unsur pemaksaan di sini. Ini juga termasuk hal yang
menyebalkan. Bayangkan jika ada orang yang sudah anda tolak, namun ia masih
saja mencoba menelfon anda setiap hari dengan alasan “terus berusaha”, kalau
saya sih pasti akan saya block nomornya.
“Cinta itu tidak bisa dipaksakan....” - Anonymous
Terlepas dari
beberapa fallacy di atas, menurut
saya alasan orang ditolak oleh lawan jenis itu ada dua:
1. Kualitas diri
kita kurang
2. Memang gak cocok
Ketika kualitas
diri kita kurang, berarti kita harus evaluasi diri dan meningkatkan kualitas. Kemungkinannya
kecil seorang cewek akan menolak seorang Justin Bieber, Brad Pitt atau CR7 yang
tiba-tiba “nembak”. Yap, kualitas mereka sangatlah tinggi.
Alasan lain adalah
memang karena gak cocok, kalau gak cocok, ya berarti harus move on. Sejalan dengan quotes
yang sangat saya sukai dari salah satu co-founder Hitman System, Kei
“Banyak orang suka cokelat. Tapi, pasti ada aja kok orang yang gak suka cokelat.” - Kei
*Keterangan: Kata “cokelat”
juga bisa diganti dengan variabel lain, contohnya “FilosofiRemaja”, atau nama
kamu.
Intinya gini, ketika
orang gak suka cokelat, jangan maksa orangnya supaya suka cokelat, itu jadinya
malah akan buang-buang waktu. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah: Terima
selera orang tersebut dengan santai dan pergi dengan damai. ;)
Well, selesai sudah artikel
ringan tentang percintaan kali ini.... Inget gengs, mencegah lebih baik
daripada mengobati. Identifikasi tanda-tanda terjangkit virus ngarep, jangan
sampai anda terkena juga setelah membaca artikel ini.
Inget juga bahwa cinta
adalah investasi. Berinvestasilah dengan baik.
From Depok with
love
Ifandi Khainur
Rahim